Jumat, 09 Maret 2012

Perkembangan Bisnis yang menonaktifkan Kelangsungan Usaha Tradisional dengan Modal Terbatas

Tradisional Modal yang Terbatas             
             Dalam era globalisasi ini prospek bisnis sangat ditentukan oleh besarnya modal yang disuntikan kedalam pasar. Hal ini tentu saja mendorong persaingan usaha dimasyarakat yang semakin timpang antara pemilik modal perseorangan melawan koporasi. Persaingan yang tidak seimbang ini secara langsung mematikan peluang usaha masyarakat kecil untuk bermain dalam mainstream usaha. Pengusaha kecil didorong untuk selalu kreatif dalam menggali potensi pasar dan membuat pasar sendiri sebagai penyaluran atas hasil produksinya.
               Persaingan usaha antara pemilik modal perseorangan dan korporasi, khususnya di kota-kota kecil Indonesia secara tidak langsung telah mematikan sumber pendapatan ekonomi masyarakat kelas bawah. Persaingan yang timpang ini lambat laun mematikan pasar tradisional yang telah ada dan menggiring masyarakat untuk merubah kebiasan dalam memperoleh setiap kebutuhannya. Peralihan ini menyebabkan struktur hubungan sosiologis masyarakat melalui interaksi secara langsung berkurang drastis.
Tergusurnya pasar-pasar tradisional yang terjadi di kota-kota besar sekarang ini mulai merambah ke pelosok desa di pedalaman. Salah satu contohnya adalah semakin banyak pasar-pasar modern yang di buat untuk menggantikan pasar tradisional, dengan konsep oner stop market yang ditawarkannya. Pusat perbelanjaan modern itu seakan mengontrol harga barang di tingkat produsen melalui kerja sama pengadaan barang dalam jumlah besar dan berkelanjutan. Dengan kemampuan modal yang mereka miliki tentu saja mudah untuk menjalankan usahanya, dengan menawarkan tempat yang nyaman, bersih dan semua jenis barang tersedia tentunya sangat mudah untuk menarik konsumen.
         Sedangakan di kota kecil atau di daerah pedesaan, bisnis retail waralaba seakan menjamur di setiap tempat. Kehadiran retail waralaba seakan tidak mempedulikan, bahkan mematikan usaha sejenis yang dimiliki perorangan dengan modal terbatas. Dengan pasokan barang yang langsung dari distributor dengan penentuan harga yang pasti mereka dengan mudah menggilas usaha yang dimiliki masyarakat. Munculnya toko-toko retail dan kadang dengan jarak yang berdekatan satu sama lain (baik se-perusahaan ataupun berbeda) dalam usaha itu menunjukan trend yang bagus, berarti didaerah tersebut memiliki potensi yang cukup besar dalam persaingan ekonomi liberal. Harus diakui system ekonomi liberal hal itu diperbolehkan, karena dalam system ekonomi seperti itu modallah yang menjadi penentu kelangsungan usaha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TWITTER

Menu

Recent Post