Jumat, 09 Maret 2012

Transformasi Bisnis :Kiat Sukses Memajukan Bisnis

Kiat Sukses Memajukan Bisnis

        Bisnis adalah sesuatu yang senantiasa mengalami perubahan, salah satu aternatif dan kiat  sukses memajukan bisnis dan tetap eksis dalam persaingan  bisnis adalah dengan selalu melakukan Inovasi dan transformasi bisnis. Banyak cara bisa dilakukan untuk melakukan transformasi bisnis antara lain diversifikasi produk, pembaharuan produk dan lain-lain. Bagi sebagian kita tentu sudah tidak asing dengan PT United Tractors Tbk (UT), perusahaan yang bergerak pada alat berat dengan salah satu merk yang cukup terkenal yaitu Komatsu. UT menjadi inspirasi bagi pelaku bisnis lain juga bagi pelaku Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis, meski di saat situasi sulit.

“Willingness to change is a strength, even if it means plunging part of the company into total confusion for a while.” Pesan sekaligus prinsip manajemen yang dikemukakan Jack Welch itu tampaknya paralel dengan keyakinan yang dipegang erat segenap pemimpin PT United Tractors Tbk. (UT) dalam mengendalikan bisnis di saat arus persaingan alat berat semakin tak mudah dalam satu dekade terakhir.
Pada saat krisis moneter tahun 1998, UT terkena dampak serius. Beban utang dalam jumlah besar memaksa manajemen merasionalisasi karyawan dan menjual sebagian aset perusahaan (anak usaha). Sebab-musababnya, sektor kontruksi yang sebelumnya jadi tulang punggung pemasaran alat berat UT mengalami crash.
Bukan rahasia lagi, ketika itu bisnis kontruksi mati suri. Otomatis, permintaan alat berat juga stagnan. Bayangkan, tahun 1996 UT bisa menjual 2.012 unit alat berat (43% pangsa pasar nasional), tetapi kemudian merosot menjadi 429 unit pada 1997 karena ambruknya sektor konstruksi. Tak mengherankan, perusahaan publik ini merugi Rp 727 miliar.
Namun, kala melihat kinerja hingga akhir 2008, cerita muram itu hanya tinggal kenangan. Lihat saja, penjualan alat berat mencapai 4.345 unit atau meningkat 26% dari 2007 yang baru 3.454 unit. Hal ini juga dibuktikan dari penjualan sepanjang 2008 yang meningkat 54% menjadi Rp 27,9 triliun – tahun 2007 baru Rp 18,2 triliun. Laba bersih perseroan pun cukup gemuk, mencapai Rp 2,7 triliun, tumbuh 78% dibanding tahun sebelumnya.
Dalam konteks pemasaran, pangsa pasar Komatsu berhasil dipertahankan hingga level 45%. “Tahun 2008 kinerja kami memang memecahkan rekor dan tertinggi dalam sejarah perusahaan ini berdiri,” ungkap Djoko Pranoto, Presdir UT yang lebih dari 30 tahun berkarier di perusahaan alat berat ini. Kinerja positif itu berlanjut di awal 2009 ini, bahkan pangsa pasar UT diperkirakan sudah di atas 50%.
Bila didalami lebih lanjut, kinerja luar biasa itu tak lepas dari keberanian dan upaya transformasi yang dilakukan sejak satu dekade lalu yang pelaksanaannya semakin dipertajam sejak 2004. Transformasi dilakukan dengan menggeser portofolio bisnis dari yang semula mengandalkan sektor kontruksi ke sektor pertambangan, khususnya industri batu bara. Maklum, industri ini sejak 2004 tumbuh signifikan dibanding industri lain (lihat Grafik). “Kami fokus ke sektor mining karena di sana alat berat yang dibutuhkan biasanya besar-besar. Otomatis harga dan nilai proyek investasi juga lebih besar. Contohnya harga dump truck yang 100 ton, itu harganya bisa setara dengan 8 kali harga escavator yang kelas 20 ton,” Djoko memberi alasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TWITTER

Menu

Recent Post